Dari samping

Fakultas, Teknik. Jurusan, Elektro. Alamat, Jl. Prof. H. Soedharto, SH Tembalang

Himpunan Mahasiswa Elektro (HME) Undip

Fakultas, Teknik. Jurusan, Elektro. Alamat, Jl. Prof. H. Soedharto, SH Tembalang

Gedung B Teknik Elektro

Fakultas, Teknik. Jurusan, Elektro. Alamat, Jl. Prof. H. Soedharto, SH Tembalang

Gedung A Teknik Elektro

Gedung Elektro Undip

Saturday, 29 August 2015

Matlab R2014a Final x86 x64 Full version

Matlab R2014a Final x86 x64 Full version
MATLAB adalah Aplikasi dengan bahasa canggih dan interactiveenvironment khusus dibuat untuk komputasi numerik , pemrograman dan visualisasi . Multi- paradigma lingkungan komputasi numerik
Dengan menggunakan MATLAB , kita dapat

Konservasi Energi

KEAMANAN DAN KESELAMATAN KERJA ( K3 )

1       Keamanan Kerja
      Pengertian keselamatan kerja adalah keselamatan yang  bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan. Keselamatan kerja bersasaran segala tempat kerja, baik didarat, didalam tanah, dipermukaan air, didalam air, maupun diudara. Tempat-tempat demikian tersebar pada segenap kegiatan ekonomi, seperti pertanian, industri, pertambangan, perhubungan, pekerjaan umum, jasa dan lain-lain. Salah satu aspek penting sasaran keselamatan kerja mengingat resiko bahanya adalah penerapan teknologi, terutama teknologi  yang lebih maju dan mutakhir. Keselamatan kerja adalah tugas semua orang yang bekerja. Keselamatan kerja adalah dari, oleh, untuk setiap tenaga kerja serta orang lainnya dan juga masyarakat pada umumnya. Keamanan kerja adalah

TERMODINAMIKA DAN PENGGERAK AWAL

2.1 Pengertian dasar termodinamika.
Thermodinamika adalah ilmu tentang energi, yang secara spesific membahas tentang hubungan antara energi panas dengan kerja. Seperti telah diketahui bahwa energi didalam alam dapat terwujud dalam berbagai bentuk, selain energi panas dan kerja, yaitu energi kimia, energi listrik, energi nuklir, energi gelombang elektromagnit, energi akibat gaya magnit, dan lain-lain . Energi dapat berubah dari

Pembangkit Tenaga Listrik

Pembangkit Tenaga Listrik

A. Pengertian

    Pembangkit Tenaga Listrik adalah salah satu bagian dari sistem tenaga listrik, pada Pembangkit Tenaga Listrik terdapat peralatan elektrikal, mekanikal, dan bangunan kerja. Terdapat juga komponen-komponen utama pembangkitan yaitu generator, turbin yang berfungsi untuk mengkonversi energi (potensi) mekanik menjadi energi (potensi) listrik.
    Pada gambar diatas diilustrasikan bahwa listrik yang dihasilkan dari pusat pembangkitan yang menggunakan energi potensi mekanik (air, uap, panas bumi, nuklir, dll) untuk menggerakkan turbin yang porosnya dikopel/digandeng dengan generator. dari generator yang berputar menghasilkan energi listrik. Energi listrik yang dihasilkan disalurkan ke gardu induk melalui jaringan transmisi, kemudian langsung di distribusikan ke konsumen melalui jaringan distribusi.

B. Bagian-bagian Pembangkit Tenaga Listrik

    A. Penggerak utama (prime mover)
         - Mesin diesel
         - Turbin (air, gas, uap)
         - Beserta komponen dan perlengkapan lainnya (kondenser, boiler, dll)
    B. Komponen listrik
         - Generator dan perlengkapannya
         - Transformator 
         - Peralatan proteksi
         - Saluran kabel, busbar, dll
     C. Komponen sipil
         - Bendungan, pipa pesat, prasarana dan sarana penunjang (untuk PLTA)
         - Prasarana dan sarana sipil (pondasi peralatan, jalan, cable dutch, dll)
         - Gedung kontrol 
      D. komponen mekanis
         - Peralatan bantu, peralatan pendingin, peralatan proteksi, dll

C. Jenis-jenis Pembangkit Tenaga Listrik


    1. Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH)
         PLTMH ini adalah pembangkitan listrik yang memanfaatkan tenaga air, tetapi dalam skala kecil, biasanya PLTMH ini dibangun untuk daerah-daerah terpencil yang susah terjangkau oleh PLN.
Gb. PLTMH
    2. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
         PLTA merupakan pusat pembangkitan listrik yang menggunakan energi potensial yang dihasilkan oleh air, sehingga dapat memutarkan turbin air dan menngerakkan generator. Pola PLTA ini dapat menggunakan sistem bendungan atau aliran sungai (run of river) 
Gb. PLTA
    3. Pembangkit Litrik Tenaga Uap (PLTU)
         PLTU adalah pembangkit yang mengandalkan energi kinetik dari uap untuk menghasilkan energi listrik. Bentuk utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah Generator yang dihubungkan ke turbin yang digerakkan oleh tenaga kinetik dari uap panas/kering. Pembangkit listrik tenaga uap menggunakan berbagai macam bahan bakar terutama batu bara dan minyak bakar serta MFO untuk start up awal.
Gb. PLTU
    4. Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
         PLTG adalah pembangkitan listrik yang mengkonversi energi kinetik dari gas untuk menghasilkan putaran pada turbin gas sehingga menggerakkan generator dan kemudian menghasilkan energi listrik.
Gb. PLTG
    5. Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)
         Pada dasarnya PLTGU adalah gabungan dari PLTG dan PLTU yang dikombinasikan, PLTGU sangat efektif dikarenakan pemanfaatan energi yang sangat efisien, dengan menggunakan satu macam bahan bakar dapat menggerakkan dua turbin, yaitu tubin gas dan turbin uap.
Gb. PLTGU
    6. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
         PLTP merupakan pembangkit listrik yang memanfaatkan energi dari panas bumi, sehinnga dapat memanaskan ketel uap, dan uap yang dihasilkan dugunakan untuk menggerakkan turbin.
Gb. PLTP
    7. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
         PLTD adalah pembangkit listrik yang menggunakan tenaga mesin diesel sebagai penggerak untuk memutarkan turbin.
Gb. PLTD
    8. Pembangkit Litrik Tenaga Nuklir (PLTN)
         PLTN adalah pembangkit listrik yang mengkonversi energi panas (thermal) menjadi energi mekanik dimana panas yang dihasilkan diperoleh dari satu atau lebih reaktor nuklir pembangkit listrik.
Gb. PLTN

Transmisi Daya Listrik

SUTT / SUTET

Saluran Transmisi merupakan media yang digunakan untuk mentransmisikan tenaga listrik dari Generator Station/ Pembangkit Listrik sampai distribution station hingga
sampai pada konsumer pengguna listrik. Tenaga listrik di transmisikan oleh suatu
bahan konduktor yang mengalirkan tipe Saluran Transmisi Listrik.
Berdasarkan sistem transmisi dan kapasitas tegangan yang disalurkan terdiri:
1. Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 200kV-500kV
Pada umumnya saluran transmisi di Indonesia digunakan pada pembangkit
dengan kapastas 500 kV. Dimana tujuannya adalah agar drop tegangan dari
penampang kawat dapat direduksi secara maksimal, sehingga diperoleh
operasional yang efektif dan efisien.  Akan tetapi terdapat permasalahan
mendasar dalam pembangunan SUTET ialah konstruksi tiang (tower) yang
besar dan tinggi, memerlukan tanah yang luas, memerlukan isolator yang
banyak, sehingga memerlukan biaya besar. Masalah lain yang timbul dalam
pembangunan SUTET adalah masalah sosial, yang akhirnya berdampak pada
masalah pembiayaan.
2. Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 30kV-150kV
Pada saluran transmisi ini memiliki tegangan operasi antara 30kV sampai
150kV. Konfigurasi jaringan pada umumnya single atau doble sirkuit, dimana 1
sirkuit terdiri dari 3 phasa dengan 3 atau 4 kawat. Biasanya hanya 3 kawat dan
penghantar netralnya diganti oleh tanah sebagai saluran kembali. Apabila
kapasitas daya yang disalurkan besar, maka penghantar pada masing-masing
phasa terdiri dari dua atau empat kawat (Double atau Qudrapole) dan Berkas
konduktor disebut Bundle Conductor. Jarak terjauh yang paling efektif dari.
3. Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) 30kV-150kV
Saluran kabel bawah tanah (underground cable), saluran transmisi yang
menyalurkan energi listrik melalui kabel yang dipendam didalam tanah.
Kategori saluran seperti ini adalah favorit untuk pemasangan didalam kota,
karena berada didalam tanah maka tidak mengganggu keindahan kota dan juga
tidak mudah terjadi gangguan akibat kondisi cuaca atau kondisi alam. Namun
tetap memiliki kekurangan, antara lain mahal dalam instalasi dan investasi serta
sulitnya menentukan titik gangguan dan perbaikkannya.
Saluran transmisi ini menggunakan kabel bawah tanah, dengan alasan beberapa
pertimbangan :
a. ditengah kota besar tidak memungkinkan dipasang SUTT, karena sangat
sulit mendapatkan tanah untuk tapak tower.
b. Untuk Ruang Bebas juga sangat sulit karena padat bangunan dan banyak gedung-gedung tinggi.
c. Pertimbangan keamanan dan estetika.
d. Adanya permintaan dan pertumbuhan beban yang sangat tinggi.
Untuk saluran transmisi tegangan tinggi, dimana jarak antara menara/tiang berjauhan, maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi, oleh karena itu digunakan kawat penghantar ACSR.  Kawat penghantar alumunium, terdiri dari berbagai jenis, dengan lambang
sebagai berikut :
1. AAC (All-Alumunium Conductor), yaitu kawat penghantar yang seluruhnya
terbuat dari alumunium.
2. AAAC (All-Alumunium-Alloy Conductor), yaitu kawat penghantar yang
seluruhnya terbuat dari campuran alumunium.
3. ACSR (Alumunium Conductor, Steel-Reinforced), yaitu kawat penghantar
alumunium berinti kawat baja.
4. ACAR (Alumunium Conductor, Alloy-Reinforced), yaitu kawat penghantar
alumunium yang diperkuat dengan logam campuran.
Transmisi. Panjang Transmisi 500 kV sistem tenaga listrik Jawa Bali
Tahun 2010 bertambah menjadi 5.052 kms. Transmisi 150 kV menjadi
12.370 kms, sedangkan Transmisi 70 kV menjadi 3.608 kms.

Source  : http://www.pln.co.id/p3bjawabali/?p=454

METODA PRAKIRAAN BEBAN DAN TARIF LISTRIK

Download materi METODA PRAKIRAAN BEBAN DAN TARIF LISTRIK berikut


Semoga Membantu Kuliah Anda ^^