DASAR CONVERTER DC-DC
Konverter DC-DC ada 2 macam, yaitu:
1.
Tipe linier
2.
Tipe peralihan
(switching)
Penggunaan tegangan searah (DC) pada sistem
tenaga sangat dibutuhkan, sehingga peralatan yang menghasilkan tegangan searah
terus dikembangkan. Salah satu aplikasi elektronika
daya adalah konverter DC-DC atau yang lazim di sebut DC Chopper.[15]
Konverter
DC-DC berfungsi untuk mengkonversi tegangan masukan searah konstan menjadi
tegangan keluaran searah yang dapat divariasikan berdasarkan perubahan duty
cycle rangkaian kontrol chopper-nya.
Diagram blok konverter DC-DC
dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Kelebihannya terutama pada pengubah daya
secara jauh lebih efisien dan pemakaian komponen yang ukurannya lebih kecil.
Pengubah daya DC-DC (DC-DC Converter) tipe peralihan atau dikenal juga dengan
sebutan DC Chopper dimanfaatkan terutama untuk penyediaan tegangan
keluaran DC yang bervariasi besarannya sesuai dengan permintaan pada beban.
Daya masukan dari proses DC-DC tersebut adalah berasal dari sumber daya DC yang
biasanya memiliki tegangan masukan yang tetap. Tegangan keluaran DC yang ingin
dicapai adalah dengan cara pengaturan lamanya waktu penghubungan antara sisi
keluaran dan sisi masukan pada rangkaian yang sama. Komponen yang digunakan
untuk menjalankan fungsi penghubung tersebut tidak lain adalah switch (solid
state electronic switch) seperti misalnya Thyristor, MOSFET, IGBT, GTO.
4.1
Dc Chopper
Salah satu aplikasi elektronika daya adalah konverter DC-DC atau yang
lazim di sebut DC Chopper.[15] Konverter DC-DC berfungsi untuk
mengkonversi tegangan masukan searah konstan menjadi tegangan keluaran searah
yang dapat divariasikan berdasarkan perubahan duty cycle rangkaian
kontrol chopper-nya.
Dc chopper digunakan untuk mengubah
sumber tegangan dc yang tetap menjadi tegangan dc yang variabel dengan mengatur
kondisi on-off (duty cycle) rangkaian dc chopper melalui rangkaian kontrol PWM, komponen
yang digunakan untuk menjalankan fungsi penghubung tersebut tidak lain adalah
switch (solid state electronic switch) seperti misalnya Thyristor, MOSFET,
IGBT, GTO.
Sumber
tegangan dc dapat diperoleh dari baterai, atau dengan menyearahkan sumber
tegangan ac yang kemudian dihaluskan dengan filter kapasitor untuk
mengurangi riak.
Kelebihannya terutama pada pengubah daya secara jauh
lebih efisien dan pemakaian komponen yang ukurannya lebih kecil.
Blok diagram dc chopper dapat dilihat
pada gambar 2.1 dibawah ini.
Berdasarkan
pada arah aliran arus dan tegangan. Dc chopper diklasifikasikan
menjadi 5 kelas, yaitu: [12]
1.
Dc chopper
kelas A
2.
Dc chopper
kelas B
3.
Dc chopper
kelas C
4.
Dc chopper
kelas D
|
2.1.1 Dc
chopper Kelas A
Tegangan beban dan arus beban keduanya positif seperti terlihat pada gambar
2.2(a) yang merupakan dc chopper satu
kuadran dan dapat dikatakan beroperasi seperti penyearah.
Cara kerja dc chopper dapat
dibagi menjadi dua mode. Selama mode 1, dc
chopper akan on dan arus mengalir
dari sumber ke beban. Selama mode 2, dc
chopper akan off dan arus beban
terus mengalir melewati dioda freewheeling
Dm karena adanya energi yang tersimpan dalam induktor. Rangkaian
ekivalen untuk mode-mode ini ditunjukkan pada gambar 2.3(b) sedangkan bentuk
gelombang arus beban dan tegangan keluaran ditunjukkan pada gambar 2.3(c). [12]
2.1.2 Dc chopper Kelas B
Aliran arus beban keluar pada beban. Tegangan beban positif tetapi arus beban negatif,
seperti gambar 2.2(b), ini juga
merupakan dc chopper satu kuadran,
tetapi operasinya pada kuadran dua dan beroperasi seperti inverter. Dc chopper kelas B dapat dilihat pada
gambar 2.4 dimana baterai (E) adalah bagian pada beban dan mungkin emf balik pada motor dc. [12]
Ketika saklar (S1) on,
maka tegangan (E) mengalirkan arus melalui induktor (L) dan tegangan beban (VL)
menjadi nol dan ketika saklar (S1) off, sejumlah energi yang disimpan dalam induktor dikembalikan ke
sumber melalui dioda dan arus menurun. [12]
Dengan mengasumsikan arus induktor naik secara linier dari I1 ke I2 pada waktu t1,
2.1.3 Dc chopper Kelas C
Arus beban dapat positif atau negatif sedangkan tegangan beban selalu
positif seperti pada gambar 2.5(c). Hal ini disebut chopper dua kuadran. Dc
chopper kelas A dan B dapat dikombinasikan untuk membentuk dc chopper
kelas C seperti pada gambar 2.5 dibawah ini.
S1 dan D2
beroperasi seperti dc chopper kelas
A. S2 dan D1 beroperasi seperti dc chopper kelas B. Tetapi harus dijaga untuk memastikan dua saklar
tidak bekerja secara bersamaan, bila hal itu terjadi sumber (Vs)
mengalami hubung singkat. Dc chopper kelas C dapat beroperasi sebagai penyearah (rectifier) maupun pembalik (inverter). [12]
2.1.4
Dc chopper Kelas D
Arus beban selalu positif.
Tegangan beban dapat positif atau negatif, seperti pada gambar 2.2(d). Dc chopper kelas D dapat juga beroperasi
sebagai penyearah atau pembalik, yang ditunjukkan pada gambar 2.6 dibawah ini
Ketika saklar (S1 dan S4)
on maka arus mengalir melalui beban,
vL dan iL menjadi positif dan saat saklar (S1
dan S4) off
maka arus beban iL akan akan terus mengalir untuk beban induktif
yang tinggi melalui dioda (D2 dan D3) dengan arah tetap
tetapi tegangan keluaran (VL) berbalik arah.
2.1.5 Dc chopper Kelas E
Arus beban dan tegangan beban dapat positif atau negatif seperti pada
gambar 2.2(e). Hal ini dikenal dengan dc chopper empat kuadran. Dua dc chopper kelas C dapat dikombinasikan
untuk membentuk chopper kelas E,
seperti pada gambar 2.7(a), polaritas tegangan dan arus beban ditunjukkan pada
gambar 2.7(b). Peralatan yang beroperasi pada macam-macam kuadran ditunjukkan
pada gambar 2.7(c). untuk operasi pada kuadran keempat, arah baterai (E) harus
dibalik. [12]
No comments:
Post a Comment