Dari samping

Fakultas, Teknik. Jurusan, Elektro. Alamat, Jl. Prof. H. Soedharto, SH Tembalang

Himpunan Mahasiswa Elektro (HME) Undip

Fakultas, Teknik. Jurusan, Elektro. Alamat, Jl. Prof. H. Soedharto, SH Tembalang

Gedung B Teknik Elektro

Fakultas, Teknik. Jurusan, Elektro. Alamat, Jl. Prof. H. Soedharto, SH Tembalang

Gedung A Teknik Elektro

Gedung Elektro Undip

Saturday, 29 August 2015

Matlab R2014a Final x86 x64 Full version

Matlab R2014a Final x86 x64 Full version
MATLAB adalah Aplikasi dengan bahasa canggih dan interactiveenvironment khusus dibuat untuk komputasi numerik , pemrograman dan visualisasi . Multi- paradigma lingkungan komputasi numerik
Dengan menggunakan MATLAB , kita dapat

Konservasi Energi

KEAMANAN DAN KESELAMATAN KERJA ( K3 )

1       Keamanan Kerja
      Pengertian keselamatan kerja adalah keselamatan yang  bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan. Keselamatan kerja bersasaran segala tempat kerja, baik didarat, didalam tanah, dipermukaan air, didalam air, maupun diudara. Tempat-tempat demikian tersebar pada segenap kegiatan ekonomi, seperti pertanian, industri, pertambangan, perhubungan, pekerjaan umum, jasa dan lain-lain. Salah satu aspek penting sasaran keselamatan kerja mengingat resiko bahanya adalah penerapan teknologi, terutama teknologi  yang lebih maju dan mutakhir. Keselamatan kerja adalah tugas semua orang yang bekerja. Keselamatan kerja adalah dari, oleh, untuk setiap tenaga kerja serta orang lainnya dan juga masyarakat pada umumnya. Keamanan kerja adalah

TERMODINAMIKA DAN PENGGERAK AWAL

2.1 Pengertian dasar termodinamika.
Thermodinamika adalah ilmu tentang energi, yang secara spesific membahas tentang hubungan antara energi panas dengan kerja. Seperti telah diketahui bahwa energi didalam alam dapat terwujud dalam berbagai bentuk, selain energi panas dan kerja, yaitu energi kimia, energi listrik, energi nuklir, energi gelombang elektromagnit, energi akibat gaya magnit, dan lain-lain . Energi dapat berubah dari

Pembangkit Tenaga Listrik

Pembangkit Tenaga Listrik

A. Pengertian

    Pembangkit Tenaga Listrik adalah salah satu bagian dari sistem tenaga listrik, pada Pembangkit Tenaga Listrik terdapat peralatan elektrikal, mekanikal, dan bangunan kerja. Terdapat juga komponen-komponen utama pembangkitan yaitu generator, turbin yang berfungsi untuk mengkonversi energi (potensi) mekanik menjadi energi (potensi) listrik.
    Pada gambar diatas diilustrasikan bahwa listrik yang dihasilkan dari pusat pembangkitan yang menggunakan energi potensi mekanik (air, uap, panas bumi, nuklir, dll) untuk menggerakkan turbin yang porosnya dikopel/digandeng dengan generator. dari generator yang berputar menghasilkan energi listrik. Energi listrik yang dihasilkan disalurkan ke gardu induk melalui jaringan transmisi, kemudian langsung di distribusikan ke konsumen melalui jaringan distribusi.

B. Bagian-bagian Pembangkit Tenaga Listrik

    A. Penggerak utama (prime mover)
         - Mesin diesel
         - Turbin (air, gas, uap)
         - Beserta komponen dan perlengkapan lainnya (kondenser, boiler, dll)
    B. Komponen listrik
         - Generator dan perlengkapannya
         - Transformator 
         - Peralatan proteksi
         - Saluran kabel, busbar, dll
     C. Komponen sipil
         - Bendungan, pipa pesat, prasarana dan sarana penunjang (untuk PLTA)
         - Prasarana dan sarana sipil (pondasi peralatan, jalan, cable dutch, dll)
         - Gedung kontrol 
      D. komponen mekanis
         - Peralatan bantu, peralatan pendingin, peralatan proteksi, dll

C. Jenis-jenis Pembangkit Tenaga Listrik


    1. Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH)
         PLTMH ini adalah pembangkitan listrik yang memanfaatkan tenaga air, tetapi dalam skala kecil, biasanya PLTMH ini dibangun untuk daerah-daerah terpencil yang susah terjangkau oleh PLN.
Gb. PLTMH
    2. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
         PLTA merupakan pusat pembangkitan listrik yang menggunakan energi potensial yang dihasilkan oleh air, sehingga dapat memutarkan turbin air dan menngerakkan generator. Pola PLTA ini dapat menggunakan sistem bendungan atau aliran sungai (run of river) 
Gb. PLTA
    3. Pembangkit Litrik Tenaga Uap (PLTU)
         PLTU adalah pembangkit yang mengandalkan energi kinetik dari uap untuk menghasilkan energi listrik. Bentuk utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah Generator yang dihubungkan ke turbin yang digerakkan oleh tenaga kinetik dari uap panas/kering. Pembangkit listrik tenaga uap menggunakan berbagai macam bahan bakar terutama batu bara dan minyak bakar serta MFO untuk start up awal.
Gb. PLTU
    4. Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
         PLTG adalah pembangkitan listrik yang mengkonversi energi kinetik dari gas untuk menghasilkan putaran pada turbin gas sehingga menggerakkan generator dan kemudian menghasilkan energi listrik.
Gb. PLTG
    5. Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)
         Pada dasarnya PLTGU adalah gabungan dari PLTG dan PLTU yang dikombinasikan, PLTGU sangat efektif dikarenakan pemanfaatan energi yang sangat efisien, dengan menggunakan satu macam bahan bakar dapat menggerakkan dua turbin, yaitu tubin gas dan turbin uap.
Gb. PLTGU
    6. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
         PLTP merupakan pembangkit listrik yang memanfaatkan energi dari panas bumi, sehinnga dapat memanaskan ketel uap, dan uap yang dihasilkan dugunakan untuk menggerakkan turbin.
Gb. PLTP
    7. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
         PLTD adalah pembangkit listrik yang menggunakan tenaga mesin diesel sebagai penggerak untuk memutarkan turbin.
Gb. PLTD
    8. Pembangkit Litrik Tenaga Nuklir (PLTN)
         PLTN adalah pembangkit listrik yang mengkonversi energi panas (thermal) menjadi energi mekanik dimana panas yang dihasilkan diperoleh dari satu atau lebih reaktor nuklir pembangkit listrik.
Gb. PLTN

Transmisi Daya Listrik

SUTT / SUTET

Saluran Transmisi merupakan media yang digunakan untuk mentransmisikan tenaga listrik dari Generator Station/ Pembangkit Listrik sampai distribution station hingga
sampai pada konsumer pengguna listrik. Tenaga listrik di transmisikan oleh suatu
bahan konduktor yang mengalirkan tipe Saluran Transmisi Listrik.
Berdasarkan sistem transmisi dan kapasitas tegangan yang disalurkan terdiri:
1. Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 200kV-500kV
Pada umumnya saluran transmisi di Indonesia digunakan pada pembangkit
dengan kapastas 500 kV. Dimana tujuannya adalah agar drop tegangan dari
penampang kawat dapat direduksi secara maksimal, sehingga diperoleh
operasional yang efektif dan efisien.  Akan tetapi terdapat permasalahan
mendasar dalam pembangunan SUTET ialah konstruksi tiang (tower) yang
besar dan tinggi, memerlukan tanah yang luas, memerlukan isolator yang
banyak, sehingga memerlukan biaya besar. Masalah lain yang timbul dalam
pembangunan SUTET adalah masalah sosial, yang akhirnya berdampak pada
masalah pembiayaan.
2. Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 30kV-150kV
Pada saluran transmisi ini memiliki tegangan operasi antara 30kV sampai
150kV. Konfigurasi jaringan pada umumnya single atau doble sirkuit, dimana 1
sirkuit terdiri dari 3 phasa dengan 3 atau 4 kawat. Biasanya hanya 3 kawat dan
penghantar netralnya diganti oleh tanah sebagai saluran kembali. Apabila
kapasitas daya yang disalurkan besar, maka penghantar pada masing-masing
phasa terdiri dari dua atau empat kawat (Double atau Qudrapole) dan Berkas
konduktor disebut Bundle Conductor. Jarak terjauh yang paling efektif dari.
3. Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) 30kV-150kV
Saluran kabel bawah tanah (underground cable), saluran transmisi yang
menyalurkan energi listrik melalui kabel yang dipendam didalam tanah.
Kategori saluran seperti ini adalah favorit untuk pemasangan didalam kota,
karena berada didalam tanah maka tidak mengganggu keindahan kota dan juga
tidak mudah terjadi gangguan akibat kondisi cuaca atau kondisi alam. Namun
tetap memiliki kekurangan, antara lain mahal dalam instalasi dan investasi serta
sulitnya menentukan titik gangguan dan perbaikkannya.
Saluran transmisi ini menggunakan kabel bawah tanah, dengan alasan beberapa
pertimbangan :
a. ditengah kota besar tidak memungkinkan dipasang SUTT, karena sangat
sulit mendapatkan tanah untuk tapak tower.
b. Untuk Ruang Bebas juga sangat sulit karena padat bangunan dan banyak gedung-gedung tinggi.
c. Pertimbangan keamanan dan estetika.
d. Adanya permintaan dan pertumbuhan beban yang sangat tinggi.
Untuk saluran transmisi tegangan tinggi, dimana jarak antara menara/tiang berjauhan, maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi, oleh karena itu digunakan kawat penghantar ACSR.  Kawat penghantar alumunium, terdiri dari berbagai jenis, dengan lambang
sebagai berikut :
1. AAC (All-Alumunium Conductor), yaitu kawat penghantar yang seluruhnya
terbuat dari alumunium.
2. AAAC (All-Alumunium-Alloy Conductor), yaitu kawat penghantar yang
seluruhnya terbuat dari campuran alumunium.
3. ACSR (Alumunium Conductor, Steel-Reinforced), yaitu kawat penghantar
alumunium berinti kawat baja.
4. ACAR (Alumunium Conductor, Alloy-Reinforced), yaitu kawat penghantar
alumunium yang diperkuat dengan logam campuran.
Transmisi. Panjang Transmisi 500 kV sistem tenaga listrik Jawa Bali
Tahun 2010 bertambah menjadi 5.052 kms. Transmisi 150 kV menjadi
12.370 kms, sedangkan Transmisi 70 kV menjadi 3.608 kms.

Source  : http://www.pln.co.id/p3bjawabali/?p=454

METODA PRAKIRAAN BEBAN DAN TARIF LISTRIK

Download materi METODA PRAKIRAAN BEBAN DAN TARIF LISTRIK berikut


Semoga Membantu Kuliah Anda ^^
 

Instalasi Listrik

Download Materi Iluminasi 

Peralatan Energi Listrik: Pencahayaan
Diagram Instalasi Listrik




Gejala Medan Tinggi

GEJALA MEDAN TINGGI
a] Medan Magnet ialah ruang disekitar magnet dimana tempat benda-benda tertentu mengalami gaya magnet.
[b] Medan Listrik adalah efek yang ditimbulkan oleh keberadaan muatan listrik, seperti elektron, ion, atau proton, dalam ruangan yang di sekitarnya. Medan listrik memiliki satuan N/C atau dibaca newton/coulomb.
[c] Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat walau tidak ada medium.
Ruang Bebas :
Ruang yang dibatasi oleh bidang vertical dan horizontal disekeliling dan disepanjang konduktor SUTT atau SUTET dimana tidak boleh ada benda didalamnya demi keselamatan manusia, makhluk hidup dan benda lainnya serta keamanan operasi SUTT dan SUTET.
Masyarakat Pekerja :
orang dewasa yang umumnya terpapar dan tak terlindung dari medan elektromagnet pada kondisi yang diketahui, dan dilatih untuk peduli terhadap resiko potensial yang mungkin timbul serta mengambil tindakan pencegahan yang memadai.
Masyarakat umum :
perorangan dari semua umur dan berbagai status kesehatan serta dapat mencakup kelompok atau perorangan yang secara khusus terpapar dan tak terlindung dari medan electromagnet.
Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) :
saluran tenaga listrik yang menggunakan kawat telanjang (konduktor) di udara bertegangan
nominal di atas 35 kV sampai dengan 230 kV.
Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) :
saluran tenaga listrik yang menggunakan kawat telanjang (konduktor) di udara bertegangan
nominal di atas 230 kV atau mempunyai tegangan tertinggi untuk perlengkapan di atas 245
kV.
Jarak bebas minimum horizontal dari sumbu vertikal menara/tiang :
jarak terpendek secara horizontal dari sumbu vertikal menara/tiang ke bidang vertikal ruang
bebas; bidang vertikal tersebut sejajar dengan sumbu vertikal menara/tiang dan konduktor.
Jarak bebas minimum vertikal dari konduktor :
jarak terpendek secara vertikal antara konduktor SUIT atau SUTET dengan permukaan bumi
atau benda di atas permukaan bumi yang tidak boleh kurang dari jarak yang telah ditetapkan
demi keselamatan manusia, makhluk hidup dan benda lainnya serta keamanan Operasi
SUTT dan SUTET.
Lapangan terbuka atau daerah terbuka :
kawasan di mana:
· tidak terdapat tanaman/tumbuhan dan benda lainnya, atau
· terdapat tanaman/tumbuhan dan benda lainnya yang tingginya tidak melebihi 4 (empat)
meter.
SirkitTunggal :
Sirkityang mempunyai system fase tiga dengan tiga buah konduktor atau buah bundle konduktor fase, konfigurasi horizontal tiga.
Sirkitganda :
Sirkit yang mempunyai dua system fase tiga, yang masing-masing sirkit terdiri atas tiga buah konduktor atau tiga buah bundle konduktor fase, konfigurasi vertical.
Jarak minimum vertical dari konduktor pada
[a] rel kereta api
[b] bangunan
[c] lapangan terbuka
[d] perkebunan
[e] kapal laut
lokasi
SUTT
SUTET

66 kV
(m)
150 kV
(m)
275 kV
(m)
500 kV
(m)
rel kereta api
12,5
13,5
15,0
18,0
bangunan
4,5
5,0
7,0
9,0
lapangan terbuka
7,5
8,5
10,5
12,5
perkebunan
8,0
9,0
11,0
15,0
kapal laut
3,0
4,0
6,0
8,5
Contoh metode-metode teknis yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak paparan medan listrik dan medan magnet SUTET :
1. Mengusahakan agar setiap rumahberlangit-langit.
2. Menanam pepohonan sebanyak mungkin disekitar rumah pada lahan yang kosong.
3. Bagian atap rumah yang terbuat dari atap logam, seharusnya ditanahkan (digroundkan).
4. Penduduk disarankan tidak berada diluar rumah terutama pada malam hari, karena pada saat itu arus yang mengalir pada kawat penghantar sutet lebih tinggi dari pada siang hari
5. Disarankan tidak membuat jemuran yang atasnya bebas sama sekali dari pepohonan.
6. Disarankan membuat jemuran bukan berasal dari kawat dan tiang besi, lebih baik menggunakan kayu, bambu, tali plastic.
7. Kalau terpaksa membuat jemuran yang menggunakan bahan konduktor maka harus ditanahkan;
8. Saluran intercom hendaknya jauh dari SUTET.
9. Bila atap bukan dari bahan logam (genting, asbes, sirap) maka usahakan atap tersebut tidak terdapat bahan logam (misalnya antenna tv, talang seng).
10. Jangan memasang antenna tv atau radio (orari) diatap rumah.
11. Usahakan tidak terdapat bahan-bahan yang bersifat konduktor berada diteras rumah yang bertingkat dibawah SUTET.      

Energi Baru dan Terbaharukan

8 Sumber Energi Terbarukan di Indonesia


Daftar 8 jenis sumber energi terbarukan di Indonesia yang layak dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan energi di Indonesia.Indonesia merupakan salah satu negara dengan potensi energi terbarukan (renewable energy) yang sangat melimpah. Sayangnya sumber-sumber energi terbarukan tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal.

Energi terbarukan adalah sumber energi yang cepat dipulihkan kembali secara alami, dan prosesnya berkelanjutan. Energi terbarukan dihasilkan dari sumberdaya energi yang secara alami tidak akan habis bahkan berkelanjutan jika dikelola dengan baik. Energi terbarukan kerap disebut juga sebagai energi berkelanjutan (sustainable energy).

Konsep energi terbarukan mulai dikenal di dunia pada era 1970-an. Kemunculannya sebagai antitesis terhadap pengembangan dan penggunaan energi berbahan fosil (batubara, minyak bumi, dan gas alam) dan nuklir. Selain dapat dipulihkan kembali, energi terbarukan diyakini lebih bersih (ramah lingkungan), aman, dan terjangkau masyarakat. Penggunaan energi terbarukan lebih ramah lingkungan karena mampu mengurangi pencemaran lingkungan dan kerusakan lingkungan di banding energi non-terbarukan.

Daftar Sumber Energi Terbarukan di Indonesia


Energi Terbarukan
Energi Terbarukan

Jenis sumber energi terbarukan (renewable energy) yang dimiliki Indonesia cukup banyak. Jika dikelola dan dimanfaatkan dengan baik diyakini dapat menggantikan energi fosil. inilah daftar 8 sumber energi terbarukan di Indonesia yang dapat dimanfaatkan.

1. Biofuel

Biofuel atau bahan bakar hayati adalah sumber energi terbarukan berupa bahan bakar (baik padat, cair, dan gas) yang dihasilkan dari bahan-bahan organik. Sumber biofuel adalah tanaman yang memiliki kandungan gula tinggi (seperti sorgum dan tebu) dan tanaman yang memiliki kandungan minyak nabati tinggi (seperti jarak, ganggang, dan kelapa sawit).

2. Biomassa

Biomassa adalah jenis energi terbarukan yang mengacu pada bahan biologis yang berasal dari organisme yang hidup atau belum lama mati. Sumber biomassa antara lain bahan bakar kayu, limbah dan alkohol. Pembangkit listrik biomassa di Indonesia seperti PLTBM Pulubala di Gorontalo yang memanfaatkan tongkol jagung.

3. Panas Bumi

Energi panas bumi atau geothermal adalah sumber energi terbarukan berupa energi thermal (panas) yang dihasilkan dan disimpan di dalam bumi. Energi panas bumi diyakini cukup ekonomis, berlimpah, berkelanjutan, dan ramah lingkungan. Namun pemanfaatannya masih terkendala pada teknologi eksploitasi yang hanya dapat menjangkau di sekitar lempeng tektonik. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang dimiliki Indonesia antara lain: PLTP Sibayak di Sumatera Utara, PLTP Salak (Jawa Barat), PLTP Dieng (Jawa Tengah), dan PLTP Lahendong (Sulawesi Utara).

4. Air

Energi air adalah salah satu alternatif bahan bakar fosil yang paling umum. Sumber energi ini didapatkan dengan memanfaatkan energi potensial dan energi kinetik yang dimiliki air. Sat ini, sekitar 20% konsumsi listrik dunia dipenuhi dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Di Indonesia saja terdapat puluhan PLTA, seperti : PLTA Singkarak (Sumatera Barat), PLTA Gajah Mungkur (Jawa Tengah), PLTA Karangkates (Jawa Timur), PLTA Riam Kanan (Kalimantan Selatan), dan PLTA Larona (Sulawesi Selatan).

Sarana

Pengelolaan, pemanfaatan, dan pemeliharaan sarana dan prasarana.
Pengelolaan infrastuktur yang ada di Jurusan Teknik Elektro, berada langsung di bawah kendali fakultas, jurusan mengusulkan dalam DURK dan mengawasi pada pelaksanaannya.
Pada dasarnya tidak ada gedung atau ruang kuliah yang dimiliki secara ekslusif oleh jurusan kecuali laboratorium yang spesifik, ruang administrasi dan ruang dosen. Ruang kuliah bisa digunakan oleh jurusan lain demikian juga laboratorium dan perpustakaan dapat digunakan bersama dengan jurusan lain.
Pemeliharaan dilakukan oleh fakultas dengan sesuai dengan usulan jurusan. Prosedur pelaksanaan pemeliharaan sesuai dengan aturan pedoman pengadaan barang dan jasa instansi pemerintah.
Ketersediaan dan kualitas gedung, ruang kuliah, laboratorium, perpustakaan.
Infrastruktur (sarana dan prasarana) cukup memadai, baik kuantitas maupun kualitasnya, terutama untuk Proses Belajar Mengajar (PBM). Gedung yang dimiliki Jurusan Teknik Elektro terdiri dari Gedung Administrasi (A) dan Gedung Kuliah (B) yang masing-masingnya berlantai 3. Rasio ruang terhadap mahasiswa sangat memadai, yaitu 2,206: 405 atau 5,45 m2 per mahasiswa.
Fasilitas ruang kuliah, selain perlengkapan standart, juga dilengkapi dengan AC, OHP, Komputer, LCD Projector dan sound system. Laboratorium, perpus­takaan, ruang seminar ruang ujian, lab mini bahasa inggris sudah dilengkapi dengan pendingin udara (AC) untuk kenyamanan. (Butir 6 borang).
Untuk keadaan darurat dimana catu daya PLN mati, telah disediakan genset, sehingga tidak akan mengganggu PBM.
Laboratorium di Jurusan Teknik Elektro, keempat konsentrasi memiliki sarana pendukung 5 laboratorium. Kelima laboratorium di bawah Jurusan Teknik Elektro memadai dan memiliki utilitas yang optimal dan telah memenuhi standar minimum laboratorium Teknik Elektro program sarjana yang dikeluarkan oleh DEPDIKNAS tahun 2004 (lampiran E8). Selain itu, sejumlah fasilitas lain untuk mahasiswa dapat disebutkan, antara lain: ruang HME dan biro-biro, areal parkir, sarana olahraga dan sarana ibadah.
Fasilitas komputer dan pendukung pembelajaran dan penelitian
Fasilitas perangkat keras IT di Jurusan Teknik Elektro adalah terminal akses ke LAN SIFT yang terdiri dari puluhan komputer yang terdistribusi di ruang dosen, administrasi, lab, HME, ruang kuliah, ruang seminar dan  terminal akses untuk mahasiswa. Disamping itu ada fasilitas hotspot , yang dapat diakses melalui fasilitas wifi.
SIFT (Sistem Informasi Fakultas Teknik) adalah jaringan LAN Fakultas yang memiliki fasilitas IT untuk keperluan berbagai aplikasi dan terhubung ke internet. Dengan Internet, akan menambah dan memperkaya materi perkuliah­an serta memberikan ide penelitian bagi dosen dan mahasiswa.
Salah satu aplikasi SIFT yaitu Sistem Informasi Akademik (SIA) cukup membantu untuk memperlancar proses belajar-mengajar. Sedangkan fasilitas (hardware/software) yang ada di Laboratorium di bawah Jurusan Teknik Elektro  sangat mendukung penelitian dosen dan mahasiswa.
Kesesuaian dan kecukupan sarana dan prasarana
Sistem pemanfaatan prasarana telah diatur dan ditetapkan oleh pihak fakultas, namun Jurusan Teknik Elektro diberi wewenang untuk melengkapi prasarana atas usaha sendiri, sehingga dapat menjamin keberlanjutan dari ketersediaan. Alumni dan kerjasama industri banyak membantu dalam hal melengkapi sarana yang ada, terutama untuk buku dan alat laboratorium.
Fasilitas infrastuktur untuk kegiatan akademik yang ada sekarang dan rasionya terhadap jumlah mahasiswa dan staf pengajar, masih mencukupi namun masih memerlukan peningkatan kelengkapannya agar kinerja meningkat dan lebih meningkatkan kegiatan PBM dan Tridharma Perguruan Tinggi.
Keberlanjutan pengadaan, pemeliharaan, dan pemanfaatannya.
Keberlanjutan pengadaan dan pemeliharaan dilakukan menurut ketersediaan dana rutin yang dikelola fakultas dan diusulkan oleh jurusan melalui DIPA pada tahun sebelumnya. Pada pelaksanaannya jurusan memiliki wakil di fakultas yang duduk sebagai panitia pengadaan barang dan jasa.  Melalui prosedur pengadaan barang dan jasa instansi pemerintah, pengadaan infrastruktur dan peme­liharaannya dilaksanakan.

suasana-kuliah

Gedung dan Lab Elektro Undip



Mesin Listrik I

Download Materi Kuliah Berikut
Pendahuluan
Kuliah 1
Kuliah 2
Kuliah 3
Kuliah 4
Kuliah 5
Kuliah 6
Kuliah 7
Kuliah 8
Kuliah 9
Kuliah 10
Kuliah 11
Kuliah 12
Kuliah 13
Kuliah 14

Atau download semua file dalam 1 folder
DOWNLOAD
Mediafire    Dropbox

Friday, 28 August 2015

Termodinamika dan Penggerak Awal



PRINSIP-PRINSIP TERMODINAMIKA

Hukum I Termodinamika

Pada penerapan Hukum I Termodinamika dalam suatu proses, dibedakan antara sistem dan lingkungan. Bagian dimana proses tersebut berlangsung disebut sebagai sistem, sedangkan segala sesuatu di luar sistem disebut lingkungan. Hukum ini berlaku tidak hanya pada sistem saja tetapi juga pada lingkungan. Dalam bentuk dasar, dapat ditulis sebagai :

...(15.1)

Jika antara sistem dan lingkungan tidak terjadi perpindahan massa, maka sistem dikatakan tertutup dan massa konstan. Untuk sistem seperti ini, semua energi yang berpindah antara sistem dan lingkungan berbentuk panas dan kerja, sehingga persamaan (15.1) dapat dijabarkan menjadi :

...(15.2)

...(15.3)

Bila panas bernilai positif untuk panas yang masuk sistem dan kerja bernilai positif untuk kerja yang dilakukan sistem, maka :

...(15.4)

Berarti bahwa perubahan energi total sistem sama dengan panas yang ditambahkan pada sistem dikurangi oleh kerja yang dilakukan sistem.
Persamaan di atas berlaku untuk perubahan yang terjadi pada sistem tertutup. Sistem tertutup juga seringkali menjalankan proses dimana tidak ada perubahan energi potensial dan kinetik sehingga persamaan (15.4) menjadi :

...(15.5)

Proses Aliran Steady State

Persamaan (15.5) terbatas pemakaiannya pada proses dengan massa konstan dimana hanya terjadi perubahan energi dalam saja. Untuk proses-proses pada industri yang melibatkan aliran mantap melalui peralatan-peralatan diperlukan penjabaran Hukum I Termodinamika yang lebih umum. Keadaan mantap berarti bahwa kondisi pada semua titik dalam peralatan konstan terhadap waktu. Sehingga persamaan (15.4) kemudian menjadi :

...(15.6)

Pada penerapannya secara termodinamika, energi potensial dan energi kinetik sangatlah kecil dibandingkan dengan elemen yang lainnya dan dapat diabaikan. Selain itu, pada turbin semua perpindahan panas diabaikan sehingga persamaan (15.6) berubah menjadi :

...(15.7)

dimana kerja turbin (ditandakan dengan minus) masih dalam dasar unit massa yang mengalir. Dengan memasukkan variabel m (massa) maka persamaan (15.7) dapat ditulis menjadi :

...(15.8)

dimana:
W = kerja/daya turbin (kW)
m = massa (kg/s)
h1 = entalpi uap yang masuk kedalam turbin (kJ/kg)
h2 = entalpi uap yang meninggalkan turbin (kJ/kg)
Persamaan inilah yang kemudian akan dipakai selanjutnya pada perhitungan daya turbin.

Elektronika Daya


DASAR CONVERTER DC-DC


Konverter DC-DC ada 2 macam, yaitu:

1.      Tipe linier
2.      Tipe peralihan (switching)

Penggunaan tegangan searah (DC) pada sistem tenaga sangat dibutuhkan, sehingga peralatan yang menghasilkan tegangan searah terus dikembangkan.  Salah satu aplikasi elektronika daya adalah konverter DC-DC atau yang lazim di sebut DC Chopper.[15]
Konverter DC-DC berfungsi untuk mengkonversi tegangan masukan searah konstan menjadi tegangan keluaran searah yang dapat divariasikan berdasarkan perubahan duty cycle rangkaian kontrol chopper-nya.  Diagram blok konverter     DC-DC dapat dilihat pada gambar dibawah ini.


Kelebihannya terutama pada pengubah daya secara jauh lebih efisien dan pemakaian komponen yang ukurannya lebih kecil. Pengubah daya DC-DC (DC-DC Converter) tipe peralihan atau dikenal juga dengan sebutan DC Chopper dimanfaatkan terutama untuk penyediaan tegangan keluaran DC yang bervariasi besarannya sesuai dengan permintaan pada beban. Daya masukan dari proses DC-DC tersebut adalah berasal dari sumber daya DC yang biasanya memiliki tegangan masukan yang tetap. Tegangan keluaran DC yang ingin dicapai adalah dengan cara pengaturan lamanya waktu penghubungan antara sisi keluaran dan sisi masukan pada rangkaian yang sama. Komponen yang digunakan untuk menjalankan fungsi penghubung tersebut tidak lain adalah switch (solid state electronic switch) seperti misalnya Thyristor, MOSFET, IGBT, GTO.

4.1        Dc Chopper
Salah satu aplikasi elektronika daya adalah konverter DC-DC atau yang lazim di sebut DC Chopper.[15] Konverter DC-DC berfungsi untuk mengkonversi tegangan masukan searah konstan menjadi tegangan keluaran searah yang dapat divariasikan berdasarkan perubahan duty cycle rangkaian kontrol chopper-nya.
Dc chopper digunakan untuk mengubah sumber tegangan dc yang tetap menjadi tegangan dc yang variabel dengan mengatur kondisi on-off (duty cycle) rangkaian dc chopper melalui rangkaian kontrol PWM, komponen yang digunakan untuk menjalankan fungsi penghubung tersebut tidak lain adalah switch (solid state electronic switch) seperti misalnya Thyristor, MOSFET, IGBT, GTO.
Sumber tegangan dc dapat diperoleh dari baterai, atau dengan menyearahkan sumber tegangan ac yang kemudian dihaluskan dengan filter kapasitor untuk mengurangi riak.
Kelebihannya terutama pada pengubah daya secara jauh lebih efisien dan pemakaian komponen yang ukurannya lebih kecil.
 Blok diagram dc chopper dapat dilihat pada gambar 2.1 dibawah ini.
Berdasarkan pada arah aliran arus dan tegangan. Dc chopper diklasifikasikan menjadi 5 kelas, yaitu: [12]
1.      Dc chopper kelas A
2.      Dc chopper kelas B
3.      Dc chopper kelas C
4.      Dc chopper kelas D     


4
 
Dc chopper kelas E
2.1.1    Dc chopper Kelas  A
Tegangan beban dan arus beban keduanya positif seperti terlihat pada gambar 2.2(a) yang merupakan dc chopper satu kuadran dan dapat dikatakan beroperasi seperti penyearah.  
Cara kerja dc chopper dapat dibagi menjadi dua mode. Selama mode 1, dc chopper akan on dan arus mengalir dari sumber ke beban. Selama mode 2, dc chopper akan off dan arus beban terus mengalir melewati dioda freewheeling Dm karena adanya energi yang tersimpan dalam induktor. Rangkaian ekivalen untuk mode-mode ini ditunjukkan pada gambar 2.3(b) sedangkan bentuk gelombang arus beban dan tegangan keluaran ditunjukkan pada gambar 2.3(c). [12]
                                           
2.1.2    Dc chopper Kelas B
Aliran arus beban keluar pada beban. Tegangan beban positif tetapi arus beban negatif, seperti  gambar 2.2(b), ini juga merupakan dc chopper satu kuadran, tetapi operasinya pada kuadran dua dan beroperasi seperti inverter. Dc chopper kelas B dapat dilihat pada gambar 2.4 dimana baterai (E) adalah bagian pada beban dan mungkin emf  balik pada motor dc. [12]

Ketika saklar (S1) on, maka tegangan (E) mengalirkan arus melalui induktor (L) dan tegangan beban (VL) menjadi nol dan ketika saklar (S1) off, sejumlah energi yang disimpan dalam induktor dikembalikan ke sumber melalui dioda dan arus menurun. [12]
Dengan mengasumsikan arus induktor naik secara linier dari I1 ke I2 pada waktu t1,

2.1.3    Dc chopper Kelas C
Arus beban dapat positif atau negatif sedangkan tegangan beban selalu positif seperti pada gambar 2.5(c). Hal ini disebut chopper dua kuadran. Dc chopper kelas A dan B dapat dikombinasikan untuk membentuk dc chopper   kelas C seperti pada gambar 2.5 dibawah ini.

S1 dan D2 beroperasi seperti dc chopper kelas A. S2 dan D1 beroperasi seperti dc chopper kelas B. Tetapi harus dijaga untuk memastikan dua saklar tidak bekerja secara bersamaan, bila hal itu terjadi sumber (Vs) mengalami hubung singkat. Dc chopper kelas C dapat beroperasi sebagai penyearah (rectifier) maupun pembalik (inverter). [12]

2.1.4        Dc chopper Kelas D
Arus beban selalu positif. Tegangan beban dapat positif atau negatif, seperti pada gambar 2.2(d). Dc chopper kelas D dapat juga beroperasi sebagai penyearah atau pembalik, yang ditunjukkan pada gambar 2.6 dibawah ini

Ketika saklar (S1 dan S4) on maka arus mengalir melalui beban, vL dan iL menjadi positif dan saat saklar (S1 dan S4) off maka arus beban iL akan akan terus mengalir untuk beban induktif yang tinggi melalui dioda (D2 dan D3) dengan arah tetap tetapi tegangan keluaran (VL) berbalik arah.
2.1.5    Dc chopper Kelas E
Arus beban dan tegangan beban dapat positif atau negatif seperti pada gambar 2.2(e). Hal ini dikenal dengan dc chopper empat kuadran. Dua dc chopper kelas C dapat dikombinasikan untuk membentuk chopper kelas E, seperti pada gambar 2.7(a), polaritas tegangan dan arus beban ditunjukkan pada gambar 2.7(b). Peralatan yang beroperasi pada macam-macam kuadran ditunjukkan pada gambar 2.7(c). untuk operasi pada kuadran keempat, arah baterai (E) harus dibalik. [12]

more detail, please download this link HERE !!!